BPBD Jateng Menyambut Baik Kehadiran Planas PRB di Banjir Pantura

SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyambut baik keterlibatan Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana (Planas PRB) pada penanganan banjir di Pantura yang meliputi Grobogan, Demak, Kudus dan Jepara. Sebagaimana kita ketahui banjir yang melanda beberapa kabupaten di Jawa Tengah tersebut berdampak signifikan bagi kehidupan dan penghidupan warga.

Kalakhar BPBD Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan upaya penanganan masih dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun nonpemerintah. “Pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran serta semua pihak dalam meringankan penderitaan warga terdampak akibat banjir. Tentu saya tidak bisa menyebutkan satu persatu organisasi kemanusiaan yang telah membantu sejak awal kejadian hingga hari ini”, katanya.

Bergas juga menyampaikan apreasiasi atas kehadiran Planas PRB dalam penanganan bencana banjir ini. “Kehadiran Planas PRB sangat tepat. Saat ini kami membutuhkan bantuan untuk keperluan mengkoordinasikan peran para pihak agar penanganan bencana di Jawa Tengah bisa berlangsung dengan baik. Selain itu tentu pemenuhan kebutuhan warga terdampak juga perlu ikut dicarikan solusinya. Diibaratkan sebuah orkestra yang memainkan semua instrument dengan penuh harmoni,” imbuhnya.

Sekjen Planas PRB, Naibul Umam menjelaskan peran lembaganya adalah untuk mendorong serta memfasilitasi kerjasama berbagai pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia. Planas PRB berupaya mewadahi semua kepentingan terkait kebencanaan, serta membantu menyelaraskan berbagai kebijakan, program dan kegiatan PRB di tingkat pusat dan daerah.

Kepengurusan Planas PRB dimulai sejak tahun 2011 dan telah berganti kepemimpinan 3 periode hingga tahun 2023 yang lalu. Berikutnya ditetapkanlah Naibul Umam dari MDMC menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Planas PRB periode 2024 – 2027. Saat ini anggota Planas PRB sejumlah 110 organisasi multi-pihak yang berasal dari perwakilan Pemerintah, Perguruan Tinggi, organisasi kemanusiaan, lembaga usaha dan media massa.

“Pada momentum banjir kali ini, kami membentuk Gugus Tugas penanganan banjir. Gugus tugas ini menjalankan fungsi koordinatif dan distributif terutama pada upaya meningkatkan kualitas layanan kepada warga terdampak”, imbuh Umam yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Muhammdiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah.

Ketika ditanya terkait mitra dari Gugus Tugas, Umam menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Forum PRB Jawa Tengah yang telah terjun di lokasi. “Forum PRB Jawa Tengah memiliki pengalaman dalam penanganan erupsi gunungapi Merapi tahun 2010 lalu dengan membentuk Gugus Tugas bersama Forum PRB DIY. Gugus tugas ini memberikan dukungan pada aspek distribusi informasi, peran, dan bantuan (relief) pada masa tanggap darurat hingga tahap transisi pemulihan dan pasca bencana. Model ini yang akan kami replikasi untuk gugus tugas kali”, tambahnya.

Di tempat terpisah, Sekretaris Forum PRB Jateng, Muhammad Qunut membenarkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Sekjen Planas PRB untuk mempertegas peran Gugus Tugas ini. “Saya sudah bertemu dengan Sekjen Planas PRB dan mendapatkan penjelasan skema kerja gugus tugas dan kami sepakat untuk bekerjasama karena kami memiliki visi dan tujuan  yang sama”, kata Qunut.

(NU/MM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *