Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I 2023/2024 dari Universitas Diponegoro (UNDIP) telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan merancang desain kawasan manasik haji di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan. Hal ini memudahkan Jamaah Haji untuk melaksanakan kegiatan tersebut tanpa harus bepergian ke luar kota. Langkah ini juga bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga upaya memperkaya pengalaman spiritual bagi warga desa tersebut.
Ketua Kelompok Mahasiswa KKN Desa Kulu, Jatiar mengatakan,” Kita melakukan pendekatan yang holistik dan mengembangkan potensi masyarakat setempat”. Salah satu aspek yang diperhatikan adalah pentingnya penyediaan fasilitas untuk pembelajaran manasik haji.
Tim mahasiswa KKN UNDIP telah bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk merancang dan membangun kawasan manasik haji. Langkah pertama adalah mengumpulkan data dan informasi tentang kebutuhan dan preferensi masyarakat terkait manasik haji. Setelah itu, dilakukan perencanaan desain yang memperhitungkan aspek-aspek teknis, estetika, dan kebutuhan spiritual.
Proses pembangunan melibatkan partisipasi aktif dari warga desa, baik dalam hal tenaga maupun pemikiran. Mereka turut membantu dalam tahap-tahap konstruksi dan juga memberikan masukan terkait penataan kawasan yang diinginkan.
Kehadiran kawasan manasik haji di Desa Kulu telah membawa dampak positif yang signifikan. Kepala Desa Kulu, Setyo Nimpuno mengatakan “Kawasan ini menjadi edukasi bagi warga desa yang ingin memahami proses ibadah haji serta tempat untuk memperkuat rasa kebersamaan dan spiritualitas dalam komunitas.”
Dari segi ekonomi, pembangunan kawasan manasik haji juga memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan potensi pariwisata religi di desa tersebut. Hal ini membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Kegiatan mahasiswa KKN UNDIP dalam merancang dan membangun kawasan manasik haji di Desa Kulu merupakan contoh nyata dari upaya kolaboratif antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam memajukan kualitas hidup dan spiritualitas. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi upaya pembangunan serupa di berbagai daerah lainnya. Selain Jatiar, anggota kelompok KKN ini terdiri dari Ayyashafilha Da Valgo, Claudia Yuliarta Abigael, Dewi Sahra Sabila Fira, Halim Al Jasir, M. Dwiki Firmansyah, Nadhi Faraldhi dan Nurul Nisa.