“Kamu pasti Capricorn ya? Rajin banget soalnya!”
“Kamu kok peka banget sih? Pasti ESFJ ya?”
Kawula muda mungkin sudah tidak asing mendengar ujaran di atas atau mungkin pernah sesekali mengutarakannya kepada orang lain. Bahkan bukan suatu hal yang aneh lagi untuk mencoba meraba-raba kepribadian seseorang berdasarkan MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) atau zodiak orang tersebut. Kamu juga mungkin sangat terekspos terhadap ramalan-ramalan zodiak dan pernah mengikuti puluhan tes kepribadian yang ada di internet.
Padahal kadar ilmiahnya cuma sebatas ramalan zodiak, tapi kenapa relate banget ya?
Melihat dari sudut pandang psikologi, terdapat istilah Barnum Effect yang menjelaskan tentang fenomena generasi muda yang sangat mudah untuk percaya kepada ramalan zodiak atau tes kepribadian. Istilah ini disebut sebagai Barnum Effect.
Barnum Effect adalah fenomena psikologis ketika seseorang percaya terhadap deskripsi kepribadian tertentu dan menganggap deskripsi tersebut hanya berlaku pada dirinya saja. Padahal, deskripsi tersebut sebenarnya merupakan deskripsi general yang diperuntukan untuk banyak orang. Sebagai contoh, generasi muda zaman sekarang sangat memperhatikan natal birth chart zodiak seseorang untuk melihat kepribadian, dinamika hubungan, dan kecocokan sebagai pasangan untuk jenjang yang lebih serius.
Natal Birth Chart disebut juga sebagai grafik kelahiran. Grafik kelahiran ini merupakan cikal bakal adanya ilmu astrologi yang mampu membongkar misteri astrologi sesuai dengan zodiak yang dimiliki seseorang. Grafik kelahiran natal birth chart ini memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai kepribadian seseorang karena natal birth chart menunjukkan pergerakan planet-planet dan menghubungkan pergerakan tersebut dengan peristiwa yang terjadi di bumi menggunakan hitungan tertentu.
Walaupun keakuratan natal birth chart untuk membaca kepribadian seseorang juga masih menuai banya tanda tanya, generasi muda tetap menggunakan cara menyenangkan ini untuk melihat perilaku, perasaan, dan kepribadian seseorang.
Sejarah Terbentuknya Barnum Effect
Menurut Insitute of Art and Ideas, nama Barnum Effect diambil dari nama seorang pengusaha dan American showman yang menemukan Barnum & Bailey Circus bernama Phineas Taylor Barnum. Istilah Barnum Effect sendiri memiliki nama lain yakni Forer Effect yang dikemukakan oleh psikolog bernama Bertram Forrer pada tahun 1948. Bertram Forrer melakukan justifikasi terhadap observasi Barnum dengan melakukan sebuah eksperimen kepada 39 mahasiswanya dengan paragraf pernyataan yang sangat umum namun menurut mahasiswa Forrer, feedback yang diberikan Forrer sangatlah akurat dengan kepribadian 39 mahasiswanya.
Kesimpulan Forrer pada saat itu adalah bahwa banyak orang mudah tertipu dengan sedikit manipulasi ketika hal tersebut berkaitan dengan diri sendiri.
Dampak Negatif dari Barnum Effect
Kawula muda yang sering kali mengkonsumsi ramalan zodiak, ramalan tarot dan juga deskripsi-deskripsi kepribadian setelah melakukan personality test ternyata memiliki potensi untuk terekspos pada berbagai dampak negatif sebagai berikut:
- Mudah dimanipulasi
Ketika seseorang sangat percaya mengenai sesuatu yang sebenarnya merupakan sebuah informasi yang sangat general, maka orang tersebut akan cenderung percaya terhadap banyak hal tanpa meneliti lebih lanjut. Hal ini sangat berpotensi untuk merugikan seseorang baik secara psikologis atau secara finansial. Seperti yang kita ketahui, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, akses generasi muda untuk mengeluarkan sejumlah uang demi mendapatkan ramalan tarot yang akurat sangat mudah melalui media sosial, tanpa mengetahui sertifikasi peramal tersebut.
- Self-Awareness yang Minim
Ketika seseorang secara terus menerus diberikan validasi kalau orang tersebut akan memiliki ‘masa depan yang sangat cerah’ atau diri mereka ‘sangatlah unik’. Maka akan sulit untuk seseorang menumbuhkan pemahaman realistik terhadap dirinya sendiri dan sulit bagi seseorang tersebut untuk memaksimalkan kemampuan diri mereka sendiri.
(Ignatia Emanuelle Patrice)